“Pada dasarnya manusia punya “sangat” banyak cara untuk membela
dirinya sendiri, baik itu dengan cara yang dapat dikatakan baik ataupun dengan
cara yang buruk, cara yang baik seperti mengungkapkan motivasi sebenarnya secara
jujur atas apa yang dilakukan dan cara buruk seperti berbohong untuk melindungi
diri atau orang lain supaya tidak di judging.”
Percaya
atau tidak, orang yang punya masalah lebih baik bermuhasabah diri (introspeksi)
dari pada harus bercerita kebanyak orang tentang masalahnya, berharap ada orang
yang tahu seperti apa jalan keluar dari masalahnya itu. Jika sudah begitu,
jangan heran ketika kamu cerita ke 10 orang maka 100 orang yang akan tahu
permasalahn kamu. Ingat dari 10 orang yang kamu ceritakan masalah kamu, maka aka
nada 10 jawaban atas masalah kamu, dan pada akhirnya kamu sendiri yang harus memutuskan harus berbuat apa untuk
menyelesaikan masalahmu. Kebayang dong bagaimana
ribetnya???
Orang-orang
yang kamu ceritakan masalahmu, pasti memiliki motivasi atau tujuan yang
berbeda-beda dalam menyelesaikan masalahmu. Katakanlah mereka “ingin memberikan masukan yang terbaik”,
yang terbaik menurut siapa dan untuk siapa? Kan yang baik menurut mereka belum
tentu terbaik buat kita juga. Kita atau katakanlah “aku dan kamu” mempunyai
latar belakang yang berbeda-beda dan pengalaman hidup yang juga pasti berbeda, so pasti pendapat yang diberikan juga
akan berbeda. Itu kenapa bermuhasabah lebih baik. Karena pada saat kita berada
pada titik nol-lah kita akan tahu
bagaimana seharusnya bersikap dan bertindak yang sesuai kita.
Tidak jarang, orang yang diajak curhat atau pendengar kita
itu akan berpihak pada dirinya. Menjadikanmu “seolah-olah” sama seperti
dirinya. Menyelesaikan masalah dengan caranya menyelesaikan masalah, dengan
pengelaman yang “seolah-olah” sama dengan pengelaman yang kita curhat-kan. Baiklah katakan permasalahannya
mirip, tapi ingat dia bukan kita dan kita bukan dia. Sekalipun permasalahannya
sama, tapi hati kita dan hati dia berbeda, cara dia dan cara kita dalam
menyelesaikan permasalahan berbeda, cara menyikapi permasalahannya berbeda, dan
banyak beda-beda yang lainnya.
Tapi ini
bukan maksud untuk melarang menceritakan masalah kita (red.curhat), terkadang
kita memang perlu bercerita dan meminta pendapat dari orang lain untuk
menyelesaikan suatu permasalahan. Terlebih lagi untuk kaum perempuan yang
mempunyai kebutuhan berbicara lebih banyak dua kali lipat dari laki-laki. Nah, alangkah bijaknya orang lain itu
adalah orang yang memang tahu betul bagaimana penyelesaian masalahnya, bukan
orang yang asal bisa diajak curhat. Bisa fatal akibatnya, karena bukannya
masalah kita dapat penyelesaaian malahan akan menambah masalah.
Apapun
masalahnya, cobalah untuk menyelesaikannya sendiri dulu. Jika sudah kita coba
kita tidak mampu, ceritakan masalahmu pada orang yang tepat. Orang yang tidak
berkepentingan atau tidak mempunyai sangkut paut dengan masalahmu sebaiknya
tidak mengetahuinya.
Ada sebuah
lagu dari band indie asal Jogja, Captain Jack yang berjudul Pahlawan. Menurutku
liriknya bagus untuk para curhatters.
Selalu banyak tangan,
tawarkan pertolongan
Namun akhirnya pamrih
diharapkan
Rahasia dibagi, dengan
mudahnya terbongkar
Kutah butuh pahlawan, ku
tak butuh penyelamat hidup
Yang ku butuhkan waktu
untuk sembuhkan
Semua luka……
Bahwasannya, pahlawan untuk diri kita ya diri kita sendiri. Kerahkan
semua tenaga dan pikiran untuk menyelesaikan permasalahanmu sendiri (terlebih
dahulu). Orang lain pasti punya kepentingan atas masalahmu, sebagai bahan
obrolan ditengah orang-orang diluar kita mungkin. Bayangkan jika benar terjadi
seperti itu, berapa banyak yang kan tahu permasalahan kita.
Percayalah pada kemampuan diri sendiri bahwa kita menyelesaiakan
apapun masalah yang datang menyapa. Yakinilah permasalahan itu hanya datang menyapa
sesaat, setelahnya akan jadi pelajaran berharga dan sumber power saat kita menghadapi sapaan-sapaan lain didepan yang belum
kita temui.
Tuhan menciptakan manusia dengan otak dan hati, pikiran dan
perasaan. Itu adalah dua hal yang harusnya bisa saling menyeimbangkan. Berbaik sangkalah
pada yang Maha Cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar