Cirebon, Minggu 15 Juli 1012 (05.30 Waktu Indonesia Bagian Kotak Ajaibku)
Alhamdulillah, pagi yang cukup indah
untuk mengawali hari ini. tidak disangka, masalalu yang ku cari telah ku
temukan rimbanya. Allah memberikan kebahagiaan disaat yang tepat,
pertolongannya selalu nyata, kini rinduku tidak lagi hanya akan ku toreh lewat
ketikan2 jari tanganku, tapi aku akan bisa langsung menyampaikan pada yang ku
rindu. Adegium “semua akan indah pada waktunya” sekarang nyata untukku dan inilah waktunya J
Meski kini aku tidak lagi berhasrat untuk menjadi
pendamping hidupnya sampai menghadap takdir, aku cukup merasa baghagia ketika
dia mendapatkan kebahagiaanya. Mungkin itu adalah bahasa klise yang sering
dikemukakan orang2 yang patah hatinya, tapi sekarang itu nyata untukku. Menemukannya
saja aku sudah sangat bersyukur, aku tidak berani untuk “berfantasi” lebih atas
pertemuan kali ini, aku ingin semuanya berjalan dengan natural, tanpa paksaan
dan hasrat masalalu.
Senyum dan matanya masih tetap indah
seperti dulu saat pertama kali aku melihatnya di aula asrama putri
al-mustahdiyah, itu sudah lebih dari 8 tahun yang lalu dan tetap sama.
Saat mimpiku untuk menggapai bulan ku
hentikan karna terbatasnya kemampuanku, sekarang malah ada dua dunia yang
menghampiriku dan seolah ingin ku jamah keberadaanya. Dua dunia yang sebelumnya
biasa ku sebut “imajinasi” dan “masalalu”.
Sesuatu yang sangat tidak ku mengertipun kian menggelitik di rongga dada
saat imajinasiku mulai menemukan satu sosok yang sebelumnya tak pernah
terlintas dalam duniaku yang satu ini, hadirnya akhir2 ini selalu memberikan
ketenangan, aku selalu merasa berada di zona nyaman dan aman saat dia
menyatakan “tenang, aku dibelakangmu”. Ada sensasi tersendiri saat aku merasa
dia membutuhkan aku, dan ku fikir ini aneh.
Ketika aku mulai merasa “it’s you” pada
imajinasiku, dengan tidak merasa bersalah masalalupun seolah membuka kesempatan
untuk ku menjamahnya dan telah siap ku rengguk nikamt bahagia sisa2 masa itu. masalalu
itu adalah yang dulunya sempat menjadi impianku, impianku sebelum aku ditinggal
ketika aku merajut proses perjuangan
menuju gajah mada. Menyedihkan, namun dengan berjalannya sang waktu semuanya
telah ku lupakan.
Ahhhh .. tapi hidup itu tetap saja
pilihan, imajinasi atau masalalu sudah tidak penting lagi ketika dihadapkan
dengan “sekarang” yang sedang berjalan. Berproses dengan sebenar2nya proses,
berjalan direl yang benar, patuhi rambu-rambu kehidupan, yakin usaha sampai. Keep
hamasah dan selamat pagi minggu ..... \^o^/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar