Bah,
Aku sungguh sangat mencintaimu
Tapi seolah sekarang ada tembok yang
memisahkan kita
Tembok itu sangat tinggi, besar, kokoh, dan
sangat kuat
Sekali pernah aku coba akan menghancurkannya
Tapi seseorang disampingku melarang
Dia takut aku terluka saat mulai
menghancurkan tembok itu
Dia takut mengganggu kenyamananmu
dibalik tembok besar itu
Mungkin karena dia sangat mencintaimu
dan aku
Bah,
Aku merindukanmu, merindukan sepuluh
tahun lalu
Saat kau utuh hanya menjadi ayahku, ayah
adikku
Aku rindu .........
Meskipun kau selalu ada, tapi tetap
seperti ada yang hilang
Aku tidak lagi bisa bebas kapan
menemuimu
Aku terhalang oleh yang lebih dekat
denganmu
Sungguh, demi apapun aku merindukanmu,
sangat
Aku hampir lupa rasanya dipeluk oleh
seperti dulu
Bahkan tidak lagi ada usapan dikepala
sekian lama ini
Aku merindukannya, sangat...
Pertanyaanku, seperti ini karena aku kau
anggap dewasa
Atau karena ada yang lebih dekat
denganmu??
Rindu itu semakin membuncah ketika aku
pulang dan tidak menemuinya
Bahkan aku baru tau abah sakit saat aku
akan kembali kekota tempatku belajar
Sekarang sudah lebih dari satu minggu abah
sakit, tak kunjung sembuh
Tapi aku belum sekalipun melihatnya, aku
terhalang
Bah,
Aku ingin bisa merawat abah saat abah
sakit seperti ini
Aku ingin aku yang abah cari saat abah
membutuhkan seseorang
Aku ingin selalu jadi yang abah cari
Aku hanya ingin bisa menjaga abah
Jika abah butuh penopang saat tak mampu
lagi berjalan
Pakailah tubuhku untuk menopangmu
Aku siap selalu disamping abah untuk
membantu abah berjalan
Jika abah butuh tangan untuk
membersihkan tubuh abah dari najis
Pakailah tanganku, aku siap untuk membersihkannya
Jangan khawatirkan aku akan jijik
Abah jugakan pernah melakukan ini
untukku waktu aku belum mampu
Jika abah menginginkan sesuatu dan abah
tidak mampu
Katakan padaku apa yang abah mau
Aku akan melakukan apapun selagi aku
mampu
Bah,
Jangan pernah merasa aku jauh
Aku akan datang jika kau memanggilku
Jangan merasa permintaanmu akan merepotkan
aku
Aku akan siap jika kau membutuhkanku
Jangan pedulikan tembok besar yang
menghalangi kita
Aku mungkin tidak bisa menghancurkannya
Tapi aku bisa memanjatnya dengan segala
daya upayaku
Atau aku akan memutar jalan untuk
menemuimu dibalik tembok itu
Itu semua akan aku lakukan jika memang
abah memintaku untuk melakukannya
Aku sangat mencintaimu, sangat
Tolong katakan padaku apalagi yang mesti
aku lakukan untuk senyummu
Kita sudah terlalu lama tidak duduk
bersama menghabiskan waktu
Aku tidak bisa begitu dalam memahami mu,
katakan saja bah, katakan.
Do’a
ku untuk lelaki terhebatku ...
Syafakallah
syifaan ajilan, syifaan la yughadiru ba’dahu saqaman
Sehatkan
abahku ya Rabb, tak tega aku melihatnya
Aku
hanya takut hal-hal yang tidak aku inginkan terjadi sekarang
Aku
ingin abah yang menjadi wali nikahku
Abah
bisa melihat cucu-cucunya dariku
Ingin
abah bisa melihat kebahagiaanku dan keluargaku nanti
Itu
saja ya Rabb, sehatkan beliau sampai semua inginku tercapai
Dia
lelaki terhebatku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar