Sabtu, 09 Februari 2013

Untuk Lelaki Terhebat


Bah,
Aku sungguh sangat mencintaimu
Tapi seolah sekarang ada tembok yang memisahkan kita
Tembok itu sangat tinggi, besar, kokoh, dan sangat kuat
Sekali pernah aku coba akan menghancurkannya
Tapi seseorang disampingku melarang
Dia takut aku terluka saat mulai menghancurkan tembok itu
Dia takut mengganggu kenyamananmu dibalik tembok besar itu
Mungkin karena dia sangat mencintaimu dan aku

Bah,
Aku merindukanmu, merindukan sepuluh tahun lalu
Saat kau utuh hanya menjadi ayahku, ayah adikku
Aku rindu .........

Meskipun kau selalu ada, tapi tetap seperti ada yang hilang
Aku tidak lagi bisa bebas kapan menemuimu
Aku terhalang oleh yang lebih dekat denganmu
Sungguh, demi apapun aku merindukanmu, sangat
Aku hampir lupa rasanya dipeluk oleh seperti dulu
Bahkan tidak lagi ada usapan dikepala sekian lama ini
Aku merindukannya, sangat...

Pertanyaanku, seperti ini karena aku kau anggap dewasa
Atau karena ada yang lebih dekat denganmu??

Rindu itu semakin membuncah ketika aku pulang dan tidak menemuinya
Bahkan aku baru tau abah sakit saat aku akan kembali kekota tempatku belajar
Sekarang sudah lebih dari satu minggu abah sakit, tak kunjung sembuh
Tapi aku belum sekalipun melihatnya, aku terhalang

Bah,
Aku ingin bisa merawat abah saat abah sakit seperti ini
Aku ingin aku yang abah cari saat abah membutuhkan seseorang
Aku ingin selalu jadi yang abah cari
Aku hanya ingin bisa menjaga abah

Jika abah butuh penopang saat tak mampu lagi berjalan
Pakailah tubuhku untuk menopangmu
Aku siap selalu disamping abah untuk membantu abah berjalan
Jika abah butuh tangan untuk membersihkan tubuh abah dari najis
Pakailah tanganku, aku siap  untuk membersihkannya
Jangan khawatirkan aku akan jijik
Abah jugakan pernah melakukan ini untukku waktu aku belum mampu
Jika abah menginginkan sesuatu dan abah tidak mampu
Katakan padaku apa yang abah mau
Aku akan melakukan apapun selagi aku mampu

Bah,
Jangan pernah merasa aku jauh
Aku akan datang jika kau memanggilku
Jangan merasa permintaanmu akan merepotkan aku
Aku akan siap jika kau membutuhkanku
Jangan pedulikan tembok besar yang menghalangi kita
Aku mungkin tidak bisa menghancurkannya
Tapi aku bisa memanjatnya dengan segala daya upayaku
Atau aku akan memutar jalan untuk menemuimu dibalik tembok itu
Itu semua akan aku lakukan jika memang abah memintaku untuk melakukannya

Aku sangat mencintaimu, sangat
Tolong katakan padaku apalagi yang mesti aku lakukan untuk senyummu
Kita sudah terlalu lama tidak duduk bersama menghabiskan waktu
Aku tidak bisa begitu dalam memahami mu, katakan saja bah, katakan.



Do’a ku untuk lelaki terhebatku ...
Syafakallah syifaan ajilan, syifaan la yughadiru ba’dahu saqaman
Sehatkan abahku ya Rabb, tak tega aku melihatnya
Aku hanya takut hal-hal yang tidak aku inginkan terjadi sekarang
Aku ingin abah yang menjadi wali nikahku
Abah bisa melihat cucu-cucunya dariku
Ingin abah bisa melihat kebahagiaanku dan keluargaku nanti
Itu saja ya Rabb, sehatkan beliau sampai semua inginku tercapai
Dia lelaki terhebatku...